Laporan
Praktikum Silvika Medan,
Maret 2016
PENGUNDUHAN BUAH DAN PENGENALAN BAGIAN BAGIAN
BIJI
Dosen
Penanggung Jawab:
Mohammad
Basyuni, S.Hut., M.Si., Ph.D
Disusun Oleh:
Yolanda
Safitri Ks 151201120
Kelompok
3
Hut
2D
PROGRAM
STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS
KEHUTANAN
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
2016

Latar Belakang
Ilmu silvika
menurut “The Society of Amarican
Foresters’’ adalah ilmu yang mempelajari tentang sejarah hidup dan karakter jenis- jenis pohon hutan dan tegakan,
dan kaitannya dengan faktor- faktor lingkungan. Oleh karena itu, ilmu silvika
mendekati auteknologi, yaitu satu cabang ekologi. Lebih lanjut Odum menyatakan
bahwa autekologi membahas tentang penyajian individu organisme atau spesies.
Sejarah- sejarah hidup dan perilaku sebagai cara- cara penyesuaian diri
terhadap lingkungan biasanya mendapat penekanan. Dalam terminologi kehutanan
autekologi mempelajari suatu faktor lingkungan terhadap hidup atau tumbuhnya
satu atau lebih jenis- jenis pohon (Onrizal,
2009).
Benih merupakan faktor
penting pada suatu pertanaman karena benih merupakan awal kehidupan dari
tanaman yang bersangkutan. Sebelum membicarakan lebih lanjut tentang benih,
terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian tentang benih secara umum.
Benih adalah biji tanaman yang sengaja diproduksi dengan teknik- teknik tertentu,
sehingga memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai bahan pertanaman untuk
selanjutnya. Benih adalah simbol dari suatu permulaan. Di dalam benih tersimpan
sumber kehidupan yang misterius, sebuah tanaman mini. Benih merupakan inti dari
kehidupan di alam karena kegunaannya sebagai penerus dari generasi tanaman
(Suena, 2007).
Biji
menurut dapat diartikan sebagai suatu ovule atau bakal tanaman yang masak yang
mengandung suatu tanaman mini atau embrio yang terbentuk dari bersatunya sel-
sel generatif yang gamet jantan dan
gamet betina di dalam kandung embrio, serta cadangan makanan yang mengelilingi
embrio. Sedangkan benih adalah merupakan biji tumbuhan yang digunakan oleh
manusia untuk tujuan penanaman atau budidaya (Utomo, 2006).
Biji merupakan bagian
terbesar benih, sehingga ilmu biji perlu dipelajari. Dengan biji,
ketidaktergantungan generasi berikut suatu tanaman dimulai. Biji mengandung
tanaman mini, yang dilengkapi dengan struktur dan fisiologi yang sesuai dengan
perannya sebagai unit penyebaran atau perbanyakan. Di samping itu telah
dilengkapi dengan sempurna dengan cadangan makanan, untuk mendukung tanaman
muda sampai dia mampu memenuhi kebutuhan sendiri sebagai organisme autotropik
(Suena, 2007).
Pengertian buah,
adalah bakal buah (ovary) yang tumbuh
dewasa sebagai hasil proses pembuahan (fertilisasi). Buah ialah hasil
perkembangan bakal buah dan begian- bagian pendukungnya yang dikonsumsi segar
atau dimaniskan. Sayur ialah produk dari tanaman yan dikonsumsi dengan dimasak
atau diasinkan (cara mengonsumsi). Tanaman buah dalam holtikultura adalah
tanaman tahunan atau sistem budidaya (Suketi, 2008).
Sebelum melakukan pengunduhan, kita
buat anchor pada cabang tertinggi
yang kuat sebagai penahan berat badan pemanjat. Setelah anchor terpasang, kita
dapat melakukan pengunduhan buah pada cabang maupun pada anak cabang pohon
tersebut. Pengunduhan pada pohon berdaun jarum jauh lebih mudah dilakukan
daripada pohon berdaun lebar. Hal ini desebabkan karena cabang pohon berdaun
lebar secara umum mempunyai cabang yang lebih panjang, sehingga kita harus
berjalan mengikuti arah cabang tersebut. Perpindahan pohon, hal ini
dimungkinkan apabila jarak kedua pohon yang diunduh mempunyai jarak yang
relatif tidak dekat dan ukuran pohon relatif lebih tinggi. Alat yang digunakan
antara lain ialah jangkar dan tali. Setelah kita sampai di nppohon kedua kita
memasang anchor lagi dan mulai mengunduh kembali (Kemenhut, 2013).
Ilmu
pengetahuan, dan teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Oleh
karena itu, biologi sebagai ilmu murni mempunyai peran yang sangat penting.
Kemajuan penelitian dibidang biologi
yang dipadukan dengan teknologi melahirkan bidang bioteknologi yang sangat
beroeran untuk menunjang kesejahteraan manusia. (Nurhayati, 2011).
Tujuan
Tujuan
dari praktikum silvika yang berjudul “Pengunduhan Dan Pegenalan Bagian Bagian
Biji” ini adalah untuk memahami teknik-teknik pengunduhan buah dan ekstraksi
benih. Hal itu dilakukan agar dapat
mengetahui cara pengunduhan buah dan mengenal bagian-bagian biji, asal
terbentuknya, fungsinya dan bagaimana nanti proses perkecambahannya.
TINJAUAN PUSTAKA

Biji berasal
dari ovulum (bakal biji) yang berada
dalam ovarium (bakal buah). Di dalam
ovulum terdapat kantung embrio. Integumen ovulum akan menjadi kulit biji, dan
dorman saat dewasa. Di dalam kantung embrio terdapat inti antipodal dan
sinergid senesce and distegrate. Inti polar berfungsi dengan sel sperma
membentuk endosperm, jaringan nutrisi yang mengakumulasi pati, protein, dan
lemak. Sel telur berfungsi dengan sel sperma yang lain membentuk zygot. Zygot tumbuh dan berkembang
sehingga menjadi embrio (Aji, 2007).
Pengunduhan benih sebaiknya dilakukan apabila
pohon induk dari benih yang akan diunduh telah cukup umur dan sehat. Pohon
induk yang sehat dicirikan oleh batang yang lurus dan serta bebas dari
hama/penyakit . Terdapat beberapa teknik pengunduhan yang dilakukan,
diantaranya dipetik langsung dari pohon. Untuk mengambil buah bunga
merak dari pohonnya digunakan teknik ini. Teknik pengunduhan ini dapat disebut
juga dengan teknik memanjat. Diperlukan langkah-langkah yang tepat agar
keselamatan pemanjat dapat tetap terjaga, berikut adalah langkah-langkahnya. Persiapan,
dalam rangka melaksanakan pemanjatan pohon dibutuhkan adanya kombinasi antara
kekuatan fisik dan keseimbangan. Selain itu persiapan alat dan perlenkapan
pemanjatan juga harus dipersiapkan guna melindungi pemanjat. Pemanjatan Pohon, pemanjatan
dapat dilakukan dengan berbagai macam cara dan alat, seperti dengan menggunakan
tangga maupun tali serta dengan mengkombinasikan beberapa alat (Baskara, 2011).
Fungsi dari tanaman Acacia auriculiformis ini
adalah fungsi berupa pemanfaatannya sebagai tumbuhan lahan marginal (kurang
suburdan kurang menguntungkan), yakni pada area-area dimana jenis lainsulit untuk
tumbuh. Kemampuannya untuk memfiksasi (mengikat) nitrogen
sangat membantu dalam merehabilitasi lahan. Selain itu pada penelitian 21
spesies Indonesia pada lahan kondisi kering di lapanagan dan pada uji
terkontrol,menunjukkan bahwa Acacia
auriculiformis tampil terbaik, sehingga sangat ideal
untuk mengantisipasi kondisi ekstrim kering yang mungkin ditimbulkan akibat
perubahan iklim (Hendrati, 2014).
Pengunduhan pada buah Saga pohon
berbuah sepanjang tahun, umumnya buah masak mulai bulan April hingga . Tanaman
ini mulai berbuah pada umur lima tahun dan berbuah tiga kali setahun sampai
umur 25-30 tahun. Proses pembungaan hingga polong buah tua Ekstraksi
BenihPolong/buah yang telah dikumpulkan kemudian diekstraksi dengan cara
polong/buah di jemur sampai polong/buah merekah, kemudian benih dipisahkan dari
kulit buahnya secara manualdiperlukan waktu kira-kira 3,5 sampai 4 bulan. Produksi
biji kering per pohon per tahun antara 100 sampai 150 kilogram. Pengumpulan
buah dapat dilakukan dengan cara memanjat atau mengunduh langsung dengan
bantuan galah berkait. Buah yang sudah masak fisiologis
berwarna coklat dan sebagian sudah merekah (Suita, 2013).
Benih diambil dan dikumpulkan dari
tegakan yang baik agar diperoleh tegakan yang baik pula, panen buah dapat
dilakukan setiap tahun, dimana musim berbuah jati pada musim kemarau,
dikumpulkan dari lantai hutan, buah yang masak masih berwarna hijau dan akan
berubah menjadi warna kuning setelah satu minggu, cokelat setelah dua minggu
dan hitam setelah tiga minggu. Buah dikumpulkan ketika warnanya masih hijau dan
kuning. Karena yang telah berwarna hitam daya kecambahnya sangat rendah.
Pengumpulan dilakukan dua kali seminggu selama musim berbuah (Kosasih, 2013).
Pohon sengon umumnya berukuran cukup
besar dengan tinggi pohon total mencapai 40 m dan tinggi bebas cabang mencapai
20 m . Diameter pohon dewasa dapat mencapai 100 cm atau kadang-kadang lebih ,
dengan tajuk lebar mendatar. Apabila tumbuh di tempat terbuka sengon cenderung
memiliki kanopi yang berbentuk seperti kubah atau payung. (Krisnawati,
2011).
Dalam menetapkan lahan untuk membuat hutan jati putih, perlu
diperhatikan lahan sudah sesuai dengan syarat tumbuh jati putih, juda sifat
pertumbuhan tanaman mudanya yang intoleran, maka semua pepohonan harus ditebang
(celar cutting), agar cahaya matahari
dapat optimal diterima tanaman muda. Dengan demikian semua jenis gulma dan
vegetasi yang akan menggangu pertumbuhan jati putih harus dibersihkan.
Pembersihan lapangan dapat dilakukan dengan serangkaian pekerjaan yang terdiri
atas: penebasan, penebangan, pencincangan, dan perapihan (Kosasih, 2013).
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Praktikum Silvika yang berjudul
“Pengunduhan dan Pengenalan Bagian-Bagian Biji” ini dilaksanakan pada hari
Senin, 7 Maret 2016, pukul 13:00 WIB sampai dengan selesai. Praktikum ini
dilakukan di Laboratorium Ekologi Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan,
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Alat dan bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum
ini adalah, tongkat kecil, pinset, kantong plastik, air, buku pengamatan,
penghapus, pensil berwarna, penggaris, pisau (cutter), sarung tangan, kertas
A4.
Bahan yang digunakan dalam praktikum
ini adalah buah dari famili Fabaceae (buah polong) atau buah berdaging.
Prosedur Praktikum
A. Buah Berdaging
1.
Carilah buah yang
berdaging seperti Gmelina arborea (suku
Verbenaceae)
2.
Rendamlah dalam air
beberapa hari
3.
Kupaslah daging buah
dengan menggunakan pisau ataupun alat lain
4.
Bersihkan biji-biji
tersebut dari daging dan selaput yang lain.
5.
Gambarlah biji yang
masih utuh, sebutkan warna dan ukurannya (panajng, lebar, serta tebalnya).
6.
Belahlah biji secara
membujur sehingga mengenai bagian tengah embrio kemudian digambar dan
disebutkan juga bagian-bagiannya, warnanya, serta perbedaan yang nampak antara
gambar biji yang sudah direndam dan yang masih segar.
B. Buah Fabaceae
1.
Carilah buah dari
famili Fabaceae (Acacia mangium atau Paraserianthes falcataria).
2.
Jemurlah buah-buah
tersebut pada terik siinar matahari.
3.
Setelah kulitnya
kering, dipukul dengan tongkat kayu bulat kecil sampai bijinya keluar.
4.
Pilihlah biji-biji
tersebut.
5.
Gambarl
6.
ah biji yang masih utuh, sebutkan warna dan
ukurannya (panajng, lebar, serta tebalnya)
Contoh
Tabel Data Pengunduhan
Tabel
1. Data Pengunduhan Buah
No.
|
Nama
Biji
|
Jumlah
|
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Data
yang diperoleh dari praktikum yang berjudul “Pengunduhan dan Pengenalan
Bagian-Bagian Biji” ini adalah terlampir
Tabel
1. Data Pengunduhan Buah
No
|
Nama Biji
|
Jumlah
|
1
|
Akasia (Acacia auriculiformis )
|
31 biji
|
2
|
Saga (Adenanthera pavonnina)
|
210 biji
|
3
|
Sengon (Paraserianthes falcataria)
|
313 biji
|
Pembahasan
Pada
saat mengunduh buah sengon kami memakai teknik pengunduhan dengan cara
mengambil buah yang berjatuhan di tanah. Buah yang diambil yang masih bagus dan
masih terbungkus oleh kulit buah. Kami memakai teknik ini dikarenakan pohon
sengon yang kami unduh buahnya mencapai tinggi hampir 14 meter. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Krisnawati (2011) yang menyatakan bahwa, pohon sengon
umumnya berukuran cukup besar dengan tinggi pohon total mencapai 40 m dan
tinggi bebas cabang mencapai 20 m . Diameter pohon dewasa dapat mencapai 100 cm
atau kadang-kadang lebih.
Untuk
mendapatkan benih yang berkualitas hendaklah kita harus selektif dalam memilih
tegakan dan cara pengambilannya yang tepat. Pada saat praktikan melakukan
pengunduhan buah jati, para praktikan memilih buah jati yang sudah jatu tetapi
masih hijau, dan juga kami sangat selektif dalam memilih tegakan jati yang
baik, agar buah yang dihasilkan juga baik pula. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Kosasih (2013) yang menyatakan bahwa benih diambil dan dikumpulkan
dari tegakan yang baik agar diperoleh tegakan yang baik pula, panen buah dapat
dilakukan setiap tahun, dimana musim berbuah jati pada musim kemarau, dikumpulkan
dari lantai hutan.
Pada
tamanan Saga Adenanthera pavonnina proses ekstrasi dilakukan dengan cara buah
saga dijemur hingga merekah lalu dipisahkan dari kulitnya. Lamanya waktu
pengerjaan dapat memakan waktu kira- kira 3,5 sampai 4 bulan. Tanaman saga
dapat berbuah pada umur yang cukup lama, yaitu setelah 5 tahun penanaman. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Suita (2013) yang menyatakan bahwa tanaman ini atau Saga
(Adenanthera pavonnina) mulai
berbuah pada umur lima tahun dan berbuah tiga kali setahun sampai umur 25-30
tahun. Proses pembungaan hingga polong buah tua Ekstraksi Benih Polong/buah
yang telah dikumpulkan kemudian diekstraksi dengan cara polong/buah di jemur
sampai polong/buah merekah, kemudian benih dipisahkan dari kulit buahnya secara
manualdiperlukan waktu kira-kira 3,5 sampai 4 bulan.
Jenis
pengunduhan yang dilakukan pada pohon saga ialah memanjat pohon saga. Hal ini
dilakukan karena pohon saga yang kami temui berukuran kecil sehingga dengan
mudah dipanjat. Kelebihan dari teknik ini kita bisa mendapatkan hasil dari buah
saga yang masih bagus, masih berwarna merah dan mudah untuk dijadikan bibit
kembali. Jika kita menggunakan teknik mengutip buah yang telah jatuh dari
pohon, maka kita harus selektif dalam memilih buahya, karena buah yang jatuh,
sudah pasti tua,
Pada
pohon Akasia jenis pengunduhan yang dilakukan ialah dengan teknik panjat pohon
dan mengutip di tanah. Hal ini dilakukan karena buah akasia yang sudah berada
ditanah biasanya tidak memiliki biji lagi didalamnya. Dan juga buah akasia yang
jatuh biasanya yang sudah kering dan memiliki kulit berwaran coklat tua masih
terdapat biji didalamnya tetapi biji tersebut mudah lepas dari cangkang buahnya.
Maka dari itu kami juga melakukan teknik memanjat pohon akasia tersebut untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
Biji terdiri dari beberapa bagian,
bagian biji yang pertama ialah kulit biji spermodermis
berasal dari selaput bakal biji atau integumentum.
Bagian kedua ialah tali pusar funiculus. Dan
bagian ketiga ialah inti biji atau nucleus
seminis yang terdiri dari lembaga, calon akar, daun lembaga, batang
lembaga, putih lembaga. Bagian biji pada akasia ialah biji dan tali pusar.
Bagian- bagian buah pada jati putih ialah daging buah dan biji. Ketika biji
buah jati putih dibelah, didalam biji terdapat
bakal tumbuh dan daging biji.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
1. Pada
saat pengunduhan buah sengon teknik yang digunakan ialah pengunduhan dengan
cara mengambil buah yang sudah jatuh di tanah.
2. Pengunduhan buah jati dilaukan dengan teknik
memilih buah yang sudah jatuh, dengan memilih buah yang masih segar dan
berwarna hijau.
3. Pada
biji akaasia bagian- bagian biji berupa tali pusar dan biji
4. Jenis pengunduhan yang dilakukan
pada pohon saga ialah dengan cara memanjat pohon
5. Bagian- bagian pada buah jati ialah
daging buah dan biji. Didalam biji terdapat daging biji dan bakal tumbuh.
Saran
Diperlukan
kajian lebih lanjut mengenai metode yang tepat dalam pengunduhan dan ekstraksi
buah yang tepat guna mendapatkan hasil yang maksimal. Pengektraksian dan pengunduhan buah untuk
pemuliaan tanaman sebaiknya memperhatikan kondisi pohon induk dan penggunaan
metode yang tepat setiap jenis pohonnya.
DAFTAR PUSTAKA
Baskara. 2011. Teknik Pengunduhan
dan Ekstrasi Benih Tanaman Hutan. https://baskara90.wordpress.com/2011/05/19/teknik-pengunduhan-dan-ekstraksi-benih-tanaman-hutan
Hendrati.
2014. Budidaya
acacia auliculiformis untuk kayu energi http://www.forda-mof.org/files/buku_6_auri.pdf
Krisnawati, dkk. 2011.
Paraserianthes falcataria Nielsen
Ekologi, Silvikultur dan produktivitas.http://www.cifor.org/publications/pdf_files/Books/BKrisnawati1109.pdf
Kosasih, A. 2013. Manual Budidaya Jati Putih. www.forda-mof.org>files>manual_budidaya_jati_putih.pdf
Nurhayati, N. 2011. Biologi Bilingual. Yrama Media. Bandung
Onrizal. 2009. Bahan
Ajar Silvika. Diakses dari https://onrizal.files.
wordpress.com/2009/02/diktat-silvika.pdf
Utomo, B. 2006. Ekologi Benih. Diakses dari http://library.usu.ac.id/download
/fp/06006997.pdf
Suita, E. 2013. Seri
Teknologi Benih Saga Pohon. http://www.forda-mof.org/files/Seri_Teknologi_Perbenihan_SAGA_POHON-web.pdf

Suketi. 2008. Pembungaan Pembuahan. https://herliyanaindah.
files.wordpress.com/2013/03/ pembungaan-pembuahan.pdf.
thank you kak
BalasHapusfahutan 17
Thanks kak, fahutan 19
BalasHapusterimakasih kak ,fahutan20
BalasHapusotw ngerjain ... terima kasih kk
BalasHapusfahutan 20